Rabu, 16 Februari 2011

SEJARAH PENAMAAN IZAM

Saat itu sebagaimana aktivitas rutin, Izam berangkat ke kampus. Kurang lebih tahun 2006 tidak sengaja berpapasan dengan sesama pengendara motor yang untuk kemudian berada persis di depan Izam. Pengendara ini sepertinya sosok seorang aktivis coz pernak-pernik motornya termasuk jaketnya bernuansa Palestina. Tepat di belakang jaketnya tertulis "IZAM" dan di bawah tulisan "IZAM" mengandung makna akronim Izzuddin Al-Qassam. Hmmmm......, di sinilah awal mulanya

Tulisan di atas lebih tepatnya masa "klimaks" penamaan IZAM, inilah masa awal digunakanlah nama IZAM sebagai kemudahan dalam mengeja nama Izzatul Muzakki.


Nama "Izzatul Muzakki" terinspirasi dari sebuah tim nasyid haroki "Izzatul Islam", ya... nama yang begitu menggelegar di telinga yang bermakna kemuliaan Islam.
Ceritanya begini sahabat ....
Kiprah izam bermula saat bergabung di ROHIS SMA, banyak pribadi-pribadi yang unik karakternya, teguh pendiriannya namun memiliki ghiroh yang sama terhadap ISLAM. Lepas dari SMA, kami (kepengurusan ROHIS) serta merta terpisah ke beberapa 'domain'nya masing-masing. Ada yang melanjutkan ke perguruan tinggi, kerja, dan lain-lain. Umumnya aktivis ROHIS berada & continu pada domain perguruan tinggi. Nah saat kepengurusan ROHIS mengadakan reunian bertempat di FMIPA Universitas Indonesia, kami menggunakan musholla Izzatul Islam. Ternyata lahirnya tim nasyid fenomenal Izzatul Islam -yg notabene turut menginspirasi sejarah penamaan Izzatul Muzakki- dari nama musholla mungil ini.

Jika Izzatul Islam berarti kemuliaan Islam, maka Izzatul Muzakki bermakna kemuliaan pemberi (zakat)/ kemuliaan pelaku tazkiyyah (mensucikan diri). Muzakki diharapkan dapat mensugesti diri agar hobi sekaligus butuh dalam melakukan kontribusi (memberi) serta gemar mensucikan diri buah dari kesadaran akan banyaknya kesalahan.

Jika Izzatul Islam berakronimkan IZIS, lantas bagaimana dengan Izzatul Muzakki ???
Awal sapaannya memang "Muzakki" atau "Zakki", namun terdengar terlalu kaku dengan pengejaan "Muzakki" dan terlalu familiar dengan pengejaan "Zakki" maka terbesitlah keinginan untuk memformat pengejaan dengan akronim yang dikira pas.

Dan...
Sampailah pada momen perjumpaan dengan aktivis berjaket "IZAM - Izzuddin AlQassam" 

------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Sekilas tentang Izzuddin Al-Qassam
Izzudin al Qossam atau yang mempunyai nama lengkap Abdul Qadir Mustafa Al Qassam. Lahir pada tahun 1971, di Provinsi Al Ladziqiyyah, Syiria bagian Selatan. Ia berasal dari keluarga miskin, namu berakhlak mulia. Belajar pertama kali di Al Azhar dari Muhammad Abduh dan bersahabat kental dengan Muhammad Rasyid Ridho.
Ilmu yang diperolehnya disebarkan dengan penuh keikhlasan tanpa kenal lelah. Ia tidak hanya berceramah, tetapi juga benyak berbuat. Tahun 1911, beliau memobilisasi senjata dan sukarelawan untuk turun berjihad di Libya. Beliau mampu menggelorakan perlawanan agar tidak termasuk barisan orang-rang munafik.
Ketika Prancis menganeksasi Syiria, ia menjual rumahnya lalu dibelikan 34 pucuk senjata sebagai alat perlawanan dirinya dan pasukannya melawan penjajah. Sayang, perjuangan suci Al Qassam dikhianati oleh revolusi pimpinan Ibrahim Hanano yang menyerahkan Syiria kepada penjajah dan menangkapi para pejuang. Ketika Al Qassam mendapat vonis hukuman mati, melarikan diri ke Haifa, Palestina.
Di Haifa, api jihadnya semain berkobar lantaran melihat kekejaman Inggris yang merangsek masuk dan menjajah. Khutbah-khutbahnya mampu membangkitkan semangat jihad para mujahidin untuk melawan musuh-musus Islam, ketika banyak ulama hanya sibuk mengajak fiqh thaharah atau sibuk dengan tarian sufi. Pihak penjajah semakin mencium pengaruh kuat Al Qassam yang bergitu kuat dan mengakar. Untuk itu, Al Qassam menjadi sasaran target pengantian intelejen yang mulai disebar.
Agar sukses dalam misi jihadnya dan melakukan rekrutmen milisi yang ketat. Hanya orang yang beriman dan siap matilah yang akan dijadikan pasukannya (subhanallah) . Beliau berhasil mengumpulkan dan memiliki lebih dari 800 pengikut dan simpatisannya jihadnya. Atas dasar inilah, Al Qassam tidak mau bergabung dalam muktamar di Masjidil Al Aqsha tahun 1928 dan 1931. Ia lebih fokus bergerak di bawah tanah (underground) untuk mengusir Inggris.
Operasi pertamnya adalah menyerang permukiman Yahudi Nahlal di kawasan Marj Amir. Hasilnya, kepala penjara Haifa terbunuh, dan dua anaknya terluka. Tentara Inggris mengumumkan akan memberi hadiah 500 poundsterling bagi siapa yang bisa memberikan informasi pelukanya. Al Qassam harus pintar bersembunyi dari kejaran pasukan Inggris. Anak perempuannya yang bernama Maimunah sempar memintanya untuk menghentikan perlawanannya bersentaja dan diganti dengan cara damai saja. Al Qassam pun marah dan berkata, "Diamlah hawai Maimunah, tidaklah kemuliaan teraih dan tercabut dari segala penderitaan kecuali melalui tetesan darah."
Di kawasan Nashirah, Al Qassam dan pasukannya berhasil membunuh 11 orang Yahudi. Kemarahan Inggris terhadap Al Quran semakin meningkat dan berbagai operasi pun digelar untuk menghentikan jihadnya. Hingga pada Rabu di pagi hari tanggal 20 November 1935 tepatnya di Kota Ashrasy Ya'bad, kota Jenin, Palestina terjadi lah pertempuran atau peperangan yang tidak seimbang antara ratusan pasukan Inggris yang bersenjatakan lengkap dan bantuan helikopter pengintai dengan sepuluh mujahidin dengan persenjataan seadanya.
Pada legendaris itu, pasukan mujadihidin yang dipimpin oleh Syaikh Izzudin Al Qassam yang sehari-harinya bertugas sebagai imam Masjid Istiqlal, ketua Jamaah Syuban Al Muslimin, dan pencatat nikah KUA. Dalam peperangan yang tidak seimbang itu, syaikh Izzudin Al Qassqm memerintahkan pasukannya untuk memilih mati syahid dari pada mundur, saat para mujahidin telah dikepung rapat oleh pasukan Inggris. Dan akhirnya syaikh Izzudin Al Qassam bersama sembilan pasukannya meraih kematian yang di muliakan dan menjadi cita-cita seorang mujahid yaitu SYAHID yang menyertainya ruh sucinya menemui Rabb Nya. Di saku bajunya terselip mushaf Al Quran yang menjadi identitas dan sumber kekuatan seorang muslim.
Hingga sampai saat ini nama Izzudin Al Qassam melegenda sebagai mujahid sejati dan dijadikan nama Brigade (sayap) militer milisi perjuangan rakyat Palestina dari HAMAS yaitu :
Brigade Izzudin Al Qassam

Nama Brigade Izzuddin Al Qassam kembali mencuat saat warga Gaza, Palestina, perang melawan Israel. Tempat persembunyian sayap militer Hamas itu menjadi target nomor satu mesin perang Negeri Yahudi itu. Namun, seperti “hantu”, mereka bergerak cepat dan diliputi kerahasiaan.
Izzudin Al Qassam berdiri hanya empat bulan setelah Syekh Ahmad Yassin mendeklarasikan Hamas pada 1987. Penggagasnya, antara lain, Sobhi Al Mazi (baca wawancaranya dengan Jawa Pos, 27 Januari 2009), Imad Aqel, Yahya Ayyash, Mohammad Al Deef, dan Hassan Salamah.
Mengambil nama pejuang Syria yang terbunuh dalam perang di Gaza pada 1936, sayap militer ini untuk mengoordinasikan gerakan perlawanan terhadap Israel. ”Dari yang semula sporadis, diarahkan menjadi strategis dan terarah.
------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Izzuddin Al-Qassam sangat menterjemahkan semangat makna dari kontributor = memberi,
disinilah letak 'chemistry'nya dan seolah-olah jatuh cinta dengan spelling "IZAM."
Sehingga tanpa berpikir panjang langsunglah dipilih format akronim dari nama Izzatul Muzakki dengan pengejaan IZAM = IZzAtul Muzakki.


Kemudian, untuk memberikan warna/perbedaan, Izam melakukan penjelajahan khususnya di dunia maya terkait penggunaan kata Izam. Dan ternyta tidak sedikit orang/pengguna menyematkan kata Izam. Atas dasar tidak sedikitnya penggunaan nama IZAM, maka Izam sendiri untuk kemudian melakukan pengkhususan nama dengan branding logo kata IZAM, yakni :




Foto saya
Jakarta Selatan, DKI Jakarta, Indonesia
IZAM adalah akronim dari IZzAtul Muzakki, yang memiliki pemaknaan bahasa: Kemuliaan/Harga Diri dari Kontributor/Pemberi Zakat/Pelaku Tazkiyyah.